Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis
ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan
sejumlah reagen cair dalameksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada
eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki
akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3.
Sebuah buret digunakan untuk memberikan larutan tepat-terukur, volume
variabel. Buret digunakan terutama untuk titrasi, untuk memberikan salah satu
reaktan sampai titik akhir reaksi (titik ekivalen) tercapai.
Buter dapat dibedakan menjadi
beberapa macam bergantung kapasitasnya , fungsi, dan jenisnya.
Berdasarkan Ukuranya buret
dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
1. Buret makro yaitu buret yang kapasitasnya 50
ml dan skala terkecilnya dapay dibaca sampai 0.10 ml
2. Buret semimikro mempunyai volume 25 ml dengan
skala terkecil dapat dibaca sampai 0.050 ml.
3. Buret makro mempunyai volume 10 ml. Skala
terkecilnya adalah 0.020 ml
Jenis buret berdasarkan
peruntukanya:
1. Buret asam ( dengan cerat kaca ) digunakan
untuk larutan yang bersifat asam (HNO3, HCl), netral (Tiosulfat) dam larutan
pengoksid (KCrO4)
2. Buret basa digunakan untuk larutan yang
bersifat basa seperti NaOH, KOH dll. Memiliki ujung cerat karet dengan bola
kaca yang berfungsi mirip seperti keran.
3. Buret amberglas adalah buret yang terbuat dari
bahan kaca yang berwarnacoklatatau gelap.Buter ini berfungsi untuk larutan yang
mudah teroksidasi oleh cahaya matahari seperti larutan Kalium permanganat atau
iodium.
4. Buret Universal yaitu buret yang dapat
digunakan untuk semua jenis larutan baik yang bersifat basa maupun asam, Cerat
unungnya terbuat dari teflon.
Buret berdasarkan jenisnya ada
2 yaitu :
1. Buter yang tidak memiliki alat bantu (Polos)
2. Buret Schellbach, yaitu buret dinding dalam
badian belakangnya dilengkapi dengan garis biru diatas dasar putih.
Selain itu buter juga dubagi
berdasakan tingkat ketelitianya. Ada duatingkat klas ketelitian buret yaitu :
1. Buret Klas A, mempunyai ketelitian tinggi dan
umumnya digunakan dalam penelitian. Buret ini dibuat dari kaca yang mempunyai
nilai muao panjang yang sangat kecil sehingga pemuanya hanya sedikit
dipengaruhi oleh perbedaan suhu. Walaupun buret ini dapat langsung dipakai
tanpa perlu dikalibrasi, namun dianjukan untuk tetap dikalibrasi secara
berkala.
2. Buret Kelas B,mempunyai ketelitian lebih rendah
dari buret kelas A dan biasanya hanya digunakan pdam kegiatan pendidikan dan
pelatihan yang tidak memerlukan tingkat ketelitain yang akurat.
Mengunakan Buret
A. Oleh karena presisi buret yang tinggi,
kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk
menghindari galat sistematik. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus
dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga mempengaruhi
pembacaan. Bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis. Kaidah yang
umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniskus
menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya yang tinggi, satu
tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke labu
penerima, biasanya dengan menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke
dalam larutan dengan pelarut.
B. Untuk mengisi buret, menutup stopcock (keran)
di bagian bawah dan menggunakan corong untuk menghindari terjadinya tumpahan..
Anda mungkin perlu untuk mengangkat corong sedikit, untuk memungkinkan larutan
penitar untuk mengalir bebas
C. Anda juga dapat mengisi buret
menggunakan pipet transfer sekali pakai. Pipet ini bekerja lebih baik daripada
corong trutama untuk buret berkapasitas kecil (10 burets ml). Pastikan pipet
transfer kering kemudian dibilas dengan titran, sehingga konsentrasi larutan
tidak akan berubah.
D. Sebelum titrasi, Perlu diperhatikan kondisi
buret dengan larutan titran dan memeriksa bahwa buret mengalir bebas. Untuk
kondisi buret, bilas sehingga semua permukaan yang ada dilapisi dengan larutan,
lalu tiriskan. Pembilasan dua atau tiga kali akan memastikan bahwa konsentrasi titran
tidak diubah oleh setetes air yang tertinggal.
E. Periksa ujung buret dari adanya gelembung
udara. Untuk menghilangkan sebuah gelembung udara,dengan cara memukul sisi
ujung buret sementara larutan mengalir. Jika terdapat gelembung udara yang hadir
selama titrasi, pembacaan volume mungkin dalam kesalahan dan akan mempengarahi
keakuratan data tang diperoleh.
F. Bilas ujung buret dengan air dari botol
mencuci (labu semprot) dan mengeringkan hati-hati,. Setelah beberapa menit
memeriksa larutan pada ujung untuk melihat apakah buret Anda bocor. Tip(ujung
mulut buret) harus bersih dan kering sebelum Anda membaca volume awal.
G. Ketika buret anda diisi dengan larutan, tanpa
gelembung udara atau kebocoran, maka sebelum membaca volume awal (biasanya
menginpitkan ke titik 0,00 ml skala). Pastikan bahwa dinding bagian dalam buret
dalam kondisi kering. Kita dapat menggunakan bantuan kertas saring untuk
mengeringkan bagian dalam buret. Hal ini bertujuan untuk menghindari penambahan
volume larutan setelah diimpitkan.
H. Pembacaan buret kartu dengan
persegi panjang hitam dapat membantu Anda untuk mengambil membaca lebih akurat.
Baca bawah dari meniskus. Pastikan mata anda pada tingkat meniskus, bukan atas
atau di bawah. Membaca dari sudut, bukan lurus, menghasilkan kesalahan
paralaks.
I. Memberikan larutan untuk labu titrasi dengan memutar stopcock
(kran) tersebut. Larutan penitar harus disampaikan dengan cepat sampai beberapa
mL dari titik akhir.
J. Titik akhir harus didekati perlahan-lahan, dengan penambahan tetes
demi tetes.. Gunakan labu semprot untuk membilas/mencuci ujung buret dari
larutan. Titik akhir (ekivalen) dapat menunjukkan kepada Anda bagaimana
untuk memberikan setetes sebagian larutan, ketika mendekati titik akhir.
thx gan... (y)
BalasHapus